Kemenangan Pahit Irak: Kartu Merah yg Menggila pada Menit Akhir

Bagikan

Irak berhasil meraih kemenangan penting atas Indonesia dengan skor tipis 1-0 pada laga kelompok B Kualifikasi Piala Dunia 2026. Gol tunggal Zidane Iqbal sebagai penentu kemenangan yang mengantarkan Irak ke posisi kedua klasemen dengan 3 poin, sama dengan Arab Saudi pada puncak. Tetapi, kemenangan ini tidak didapat dengan mudah. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh .

Kemenangan-Pahit-Irak-Kartu-Merah-yg-Menggila-pada-Menit-Akhir

Timnas Indonesia memberikan perlawanan sengit sepanjang pertandingan, membuat Irak kesulitan membangun peluang. Situasi semakin rumit saat Irak harus bermain dengan sepuluh pemain di menit-menit akhir selesainya Zaid Tahseen menerima kartu kuning kedua. Insiden, Ini sempat mengancam kemenangan Irak yang sudah di depan mata.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Meski berhasil mempertahankan keunggulan, pelatih Irak Graham Arnold tidak sepenuhnya puas dengan performa timnya. Ia mengkritik keputusan wasit yang menyampaikan kartu merah kepada Tahseen, yang dinilainya mengacaukan rencana permainan tim pada menit-menit akhir pertandingan.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Kritik Pedas Arnold Terhadap Keputusan Wasit

Graham Arnold tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap kartu merah yang diterima Zaid Tahseen. Pelatih berasal Australia itu menyebut keputusan wasit tersebut “agak gila” sebab menurutnya membarui kompleksitas pertandingan di waktu-waktu kritis. Arnold mengaku ingin timnya mencetak gol ke-2 serta ke-3, namun rencana itu buyar karena insiden kartu merah.

Meski demikian, Arnold memuji kedisiplinan serta semangat juang para pemainnya yang berhasil mempertahankan keunggulan meski bermain dengan sepuluh pemain. Beliau menilai kemampuan tim buat bertahan dalam tekanan menunjukkan karakter kuat yang dimiliki skuadnya. Kebanggaan khusus diberikan kepada para pemain yang permanen menekankan hingga peluit akhir berbunyi.

Kritik Arnold terhadap keputusan wasit bukan tanpa alasan. Insiden kartu merah terjadi selesainya Tahseen diklaim menyikut Kevin Diks pada kotak penalti. Tetapi, wasit memutuskan tidak memberikan penalti sebab menilai Diks lebih dulu mengangkat kaki terlalu tinggi. Keputusan ini menjadi bahan perdebatan antara kedua kubu.

Baca Juga: Usai Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Jay Idzes: Jangan Saling Menyalahkan, Ini Bukan Akhir!

Peringatan Arnold Buat Tak Terlalu Berpuas Diri

Peringatan-Arnold-Buat-Tak-Terlalu-Berpuas-Diri

Pada tengah euphoria kemenangan, Graham Arnold justru memberikan peringatan keras kepada para pemain dan suporter Irak. Dia meminta seluruh pihak tidak terlena dengan kemenangan ini karena masih terdapat satu pertandingan krusial lagi yang harus dihadapi. Fokus tim harus segera beralih ke laga berikutnya melawan Arab Saudi.

Arnold secara spesifik berpesan pada semua masyarakat serta penggemar Irak buat tidak terlalu merayakan kemenangan ini. “Kita masih punya satu pertandingan lagi,” tegasnya, mengingatkan bahwa perjalanan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang. Kemenangan atas Indonesia hanyalah satu langkah dari proses yang harus dilewati.

Pelatih 61 tahun itu menekankan pentingnya menjaga konsentrasi serta disiplin untuk pertandingan selanjutnya. Meski berhasil mengamankan tiga poin, Arnold melihat masih banyak hal yang perlu diperbaiki timnya, terutama dalam hal efisiensi mencetak gol dan menjaga kedisiplinan para pemain selama pertandingan.

Pelajaran Berharga Menuju Laga Penentu

Kemenangan dengan sepuluh pemain di menit akhir memberikan pelajaran berharga bagi tim Irak. Arnold menilai kemampuan tim untuk bertahan pada tekanan seperti ini akan sangat bermanfaat pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Pengalaman mengelola keunggulan menggunakan jumlah pemain tidak lengkap sebagai aset berharga.

Para pemain Irak menunjukkan kematangan dalam mengelola permainan di situasi sulit. Mereka berhasil meredam tekanan Indonesia di menit-menit akhir walau bermain dengan sepuluh pemain. Mentalitas ini yang ingin dipertahankan Arnold dalam perjalanan menuju Piala Global 2026.

Dengan 3 poin pada kantong, Irak kini mempunyai peluang besar untuk melangkah lebih jauh. Namun, Arnold menegaskan bahwa timnya tidak boleh berpuas diri. Pertandingan melawan Arab Saudi akan menjadi penentu apakah Irak mampu mewujudkan mimpi tampil pada Piala Global 2026 atau harus puas hanya sampai pada sini. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballupds.com.