Brighton & Hove Albion merusak momen perayaan Tottenham Hotspur dengan kemenangan telak 4-1 dalam pertandingan terakhir musim Liga Premier. Meski berhasil meraih tiga poin, Brighton harus puas finis di posisi kedelapan klasemen, gagal memperoleh tiket kompetisi Eropa. FOOTBALL UPDS, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Tottenham sempat unggul lebih dulu lewat gol penalti Dominic Solanke pada menit ke-17 setelah pelanggaran Mats Wieffer terhadap Mathys Tel. Namun, Brighton membalas dengan gol spektakuler Jack Hinshelwood enam menit setelah turun minum.
Hinshelwood kembali mencetak gol kedua di menit ke-64 melalui tendangan tumit belakang yang cerdik, memanfaatkan bola mati tendangan sudut. Kinerja gemilang Brighton semakin lengkap setelah Matt O’Riley menambah gol ketiga dari titik penalti, sementara Diego Gomez mengunci kemenangan dengan gol indah dari luar kotak penalti di waktu tambahan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Musim Buruk Tottenham dan Tekanan pada Postecoglou
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Tottenham, yang mencatatkan 22 kekalahan dalam musim Liga Premier. Hasil buruk tersebut semakin meningkatkan tekanan pada manajer Ange Postecoglou, yang masa depannya di klub mulai dipertanyakan.
Tottenham mengakhiri musim di posisi ke-17, terendah dalam 21 tahun terakhir, dengan hanya mengumpulkan 38 poin. Namun, para suporter lebih fokus merayakan kesuksesan di Liga Europa setelah mengalahkan Manchester United di final.
Postecoglou tetap optimis dengan menyebut musim ini “luar biasa” karena berhasil meraih trofi Liga Europa dan lolos ke Liga Champions. Namun, spekulasi mengenai nasibnya sebagai pelatih masih menjadi pertanyaan besar, terutama setelah performa buruk di kompetisi domestik.
Baca Juga: Ruben Amorim Minta Maaf Karena Manchester United Alami Musim yang Buruk
Kemenangan Eropa sebagai Penghibur
Meski tampil buruk di Liga Premier, Tottenham setidaknya bisa tersenyum setelah memenangkan Liga Europa. Kemenangan 1-0 atas Manchester United di final mengakhiri puasa gelar sejak 2008 dan menjadi trofi Eropa pertama mereka dalam 41 tahun.
Para pemain merayakan kesuksesan ini dengan mengelilingi lapangan sambil membawa piala. Postecoglou mengaku bangga dengan pencapaian ini, meski ia sadar bahwa tuntutan untuk tampil lebih baik di musim depan akan semakin besar.
“Tanyakan kepada pendukung mana pun di awal musim, mereka pasti akan menerima trofi ini,” ujar Postecoglou. Namun, apakah kesuksesan di Eropa cukup untuk mempertahankan posisinya masih menjadi tanda tanya.
Masa Depan Postecoglou dan Persiapan Musim Depan
Postecoglou mengaku santai menanggapi pertanyaan tentang masa depannya. Ia menegaskan fokusnya saat ini adalah beristirahat sebelum mempersiapkan musim baru. “Saya tidak bisa menjawab (soal masa depan). Ini musim yang luar biasa, dan saya sangat bangga,” katanya.
Ia berharap bisa kembali memimpin Tottenham di awal musim depan. Namun, dengan performa buruk di Liga Premier, manajemen klub mungkin mempertimbangkan perubahan. Tantangan terbesar Postecoglou adalah menyeimbangkan kompetisi domestik dan Eropa agar tidak terulang lagi kegagalan serupa.
Bagi Brighton, kemenangan ini menjadi penutup musim yang positif meski gagal ke Eropa. Sementara Tottenham harus mengevaluasi diri untuk bangkit di musim depan, baik di Liga Premier maupun Liga Champions. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballupds.com.